Waddedaily.com | Serang — Dalam upaya menghadirkan pelayanan publik yang lebih dekat, mudah, dan proaktif kepada masyarakat, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Serang terus mengoptimalkan program Mobil Keliling (MOLING) sebagai sarana pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) langsung ke pelosok desa.
Kepala Bapenda Kabupaten Serang, Mohamad Ishak Abdul Rouf, mengungkapkan bahwa MOLING bukan sekadar inovasi pelayanan, tetapi menjadi wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap kewajiban pajak.
“Program MOLING ini bukan hanya untuk meningkatkan pendapatan daerah, tapi juga sebagai sarana edukasi dan konsultasi perpajakan bagi masyarakat desa yang selama ini mungkin mengalami keterbatasan akses,” ujarnya.
Layanan Inklusif, Edukatif, dan Kolaboratif
Berjalan sejak Mei hingga Oktober setiap tahun, MOLING secara rutin menyambangi desa-desa di Kabupaten Serang. Hingga saat ini, lebih dari 326 desa telah dilayani, mencakup warga dari kelompok buku 1, 2, dan 3 atau masyarakat umum yang memiliki kewajiban PBB.
Dengan pendekatan jemput bola ini, masyarakat tak hanya bisa membayar pajak langsung di lokasi, tetapi juga berkonsultasi tentang berbagai persoalan pajak, seperti pemutakhiran data SPPT, masalah kepemilikan tanah, hingga pengetahuan teknis pembayaran melalui kanal digital.
“Walaupun sekarang masyarakat bisa bayar lewat QRIS, Tokopedia, atau Indomaret, tapi MOLING ini tetap penting karena menghadirkan sisi humanis dari pelayanan. Masyarakat bisa bertanya langsung, berdiskusi, dan mendapatkan solusi,” tambah Ishak.

Serapan Anggaran dan Penerimaan Pajak Positif
Dalam pelaksanaannya, MOLING didukung oleh mekanisme pembiayaan melalui SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas). Hingga pertengahan tahun ini, serapan anggaran telah mencapai sekitar 30%, dengan realisasi pendapatan dari program MOLING tercatat sebesar Rp241.609.411.
“Angka ini memang lebih kecil dibandingkan sumber pajak lainnya karena MOLING difokuskan untuk pelayanan masyarakat menengah ke bawah. Tapi nilai strategisnya tidak semata-mata soal nominal, tapi tentang pendekatan pelayanan,” kata Ishak.
Kolaborasi Cerdas dengan SAMSAT Keliling
Menariknya, inovasi MOLING kini diperkuat dengan kolaborasi bersama SAMSAT Keliling (SAMLING). Sinergi ini memungkinkan masyarakat membayar PBB dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dalam satu lokasi yang sama.
“MOLING hadir untuk pajak PBB, SAMLING untuk PKB. Keduanya turun langsung ke masyarakat. Ini bukan hanya memudahkan warga, tapi juga berdampak positif ke pendapatan daerah dari sektor bagi hasil pajak kendaraan bermotor,” jelas Ishak.
Kegiatan MOLING kini juga merambah event-event besar seperti fun run atau peringatan hari besar di desa, untuk memaksimalkan jangkauan pelayanan.
Respon Positif Masyarakat, Program Siap Dilanjutkan
Respon masyarakat terhadap MOLING dinilai sangat positif. Banyak desa bahkan mengajukan permohonan ulang agar tim MOLING kembali datang, terutama untuk warga yang belum sempat terlayani. Bapenda pun terbuka terhadap usulan dari desa melalui surat resmi, dengan jadwal yang disesuaikan.
“Kalau Oktober sudah selesai kunjungan tapi ada desa yang masih ingin MOLING, bisa kita adakan kembali. Kita fleksibel menyesuaikan kebutuhan,” ujar Ishak.
Dengan pendekatan yang humanis, kolaboratif, dan berbasis kebutuhan masyarakat, MOLING bukan sekadar program tahunan, melainkan sudah menjadi bagian dari strategi jangka panjang Pemkab Serang dalam membangun kesadaran pajak yang berkelanjutan.
Info lebih lanjut dan permintaan layanan MOLING, silakan hubungi Bapenda Kabupaten Serang melalui website resmi atau langsung melalui pemerintah desa masing-masing. (Adv)