Waddedaily.com | Serang, Banten – Persoalan sampah masih menjadi tantangan besar di banyak daerah, termasuk di Kota Serang, Banten. Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang, jumlah sampah yang dihasilkan rata-rata di daerah ini mencapai 350 ton per hari. Jumlah itu melonjak hingga 400 ton per hari khususnya setelah melewati perayaan besar seperti Idul Fitri.
Di tengah permasalahan ini, seorang perempuan tangguh bernama Desti Eka Putri Sari hadir dengan solusi inovatif. Berangkat dari kegelisahannya terhadap lingkungan, pada tahun 2020 ia mendirikan Bank Sampah Digital, sebuah inisiatif yang memungkinkan masyarakat menukar sampah dengan nilai ekonomi melalui sistem digital.
Sejak berdiri, bank sampah yang dikelolanya ini kini telah berhasil mendaur ulang lebih dari 614.206 ton sampah, mencakup berbagai jenis seperti kertas, plastik, logam, dan bahan bernilai jual tinggi lainnya.
Meski menghadapi keterbatasan sumber daya, Desti tetap gigih mengembangkan bank sampahnya. Saat ini, wilayah operasionalnya mencakup Kota dan Kabupaten Serang serta Kota Cilegon, dengan jumlah nasabah mencapai 4.622 orang. Namun, daerah lain seperti Kabupaten Lebak dan Pandeglang belum tersentuh, meskipun memiliki potensi besar dalam pengelolaan sampah.
“Kesadaran masyarakat masih menjadi tantangan terbesar. Banyak yang belum memahami bahwa sampah bukan hanya limbah, tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan dan solusi bagi lingkungan,” ujar Desti.
Meskipun berlatar belakang pendidikan sosial, Desti tetap teguh menekuni dunia bank sampah karena melihat nilai ekonomi yang besar serta dampak positif bagi lingkungan. “Saya memulai ini karena keresahan pribadi. Tapi lama-kelamaan, saya sadar bahwa ini bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Kini, perjuangannya semakin diperkuat dengan kemitraan bersama PT Indah Kiat Pulp & Paper, salah satu produsen kertas terbesar di Indonesia yang berlokasi di Kabupaten Serang. Kolaborasi ini menjadi langkah besar dalam mengurangi tumpukan sampah sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Perjuangan Desti Eka Putri Sari membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Dengan semangat dan inovasi, ia mengubah sampah yang sering dianggap masalah menjadi sumber berkah.
“Saya percaya, jika dikelola dengan baik, sampah bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari sesuatu yang lebih bernilai,” pungkasnya.
Inspirasi dari Desti ini menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa membawa perubahan nyata bagi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.