Rabu, 29 Oktober 2025 | 08:53:16
Waddedaily.com
Advertisement
ADVERTISEMENT
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Daerah
    • Serang
    • Cilegon
    • Lebak
    • Pandeglang
    • Tangerang Raya
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Kuliner
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Daerah
    • Serang
    • Cilegon
    • Lebak
    • Pandeglang
    • Tangerang Raya
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Kuliner
No Result
View All Result
Waddedaily.com
No Result
View All Result

Mengenang Dakwah Buya Syakur: Suara Kearifan yang Tak Lekang oleh Waktu dan Teknologi

Pemikiran terbuka dan argumentatifnya menjadi warisan penting bagi Islam moderat di Indonesia — menegaskan bahwa berpikir adalah bagian dari ibadah

admin by admin
28 Oktober 2025
in Nasional
Mengenang Dakwah Buya Syakur: Suara Kearifan yang Tak Lekang oleh Waktu dan Teknologi
Bagikan ke :

Indramayu, Jawa Barat — Indonesia kehilangan salah satu ulama kharismatiknya. Prof. Dr. KH Abdul Syakur Yasin, MA, atau yang akrab disapa Buya Syakur, wafat pada Rabu dini hari, 17 Januari 2024, di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon.

Beliau meninggal pada usia 75 tahun setelah puluhan tahun mendedikasikan hidupnya untuk dakwah, pendidikan, dan pencerahan bagi umat.

Baca Juga

MUI Desak KPI Tindak Tegas Trans7 Usai Program ‘Expose’ Diduga Hina Pesantren Lirboyo dan KH Anwar Manshur

Dubes Uni Emirat Arab Kunjungi Serang, Bahas Potensi Investasi

KH. Hasyim & Gus Dur: Kisah Estafet Kebangsaan di Bulan September

Lahir dari Keluarga Ulama
Buya Syakur lahir pada 2 Februari 1948 di Desa Tulungagung, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sejak kecil, beliau tumbuh di lingkungan pesantren yang kental dengan tradisi keilmuan Islam.

Pendidikan dasarnya ditempuh di pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon — salah satu pesantren tertua di Jawa Barat yang banyak melahirkan ulama besar.

Menuntut Ilmu hingga ke Timur Tengah dan Eropa
Kecintaan Buya Syakur terhadap ilmu pengetahuan membawanya menempuh perjalanan panjang selama hampir 20 tahun di luar negeri. Beliau belajar di berbagai negara Timur Tengah seperti Irak, Suriah, Libya, Mesir, dan Tunisia, bahkan hingga ke Eropa.

Dalam perjalanannya, Buya Syakur berhasil meraih gelar sarjana di Universitas Al-Azhar, Kairo, dan kemudian melanjutkan magister linguistik di Tunisia. Beliau juga pernah menjadi staf ahli di Kedutaan Besar Tunisia, menunjukkan kapasitas akademis dan diplomatik yang luar biasa.

Kematangan ilmu dan pengalaman internasional itu membentuk gaya berpikir Buya Syakur yang terbuka dan rasional, tanpa meninggalkan akar tradisi keislaman pesantren.

Mengabdi di Tanah Kelahiran
Setelah kembali ke Indonesia sekitar tahun 1991, Buya Syakur memilih pulang ke kampung halamannya di Indramayu. Di sana, beliau mendirikan Pondok Pesantren Cadangpinggan, yang kemudian menjadi pusat pendidikan dan pencerahan masyarakat.

Dari pesantren tersebut, Buya Syakur aktif mengajar, berdakwah, dan membimbing ribuan santri serta jamaah dari berbagai kalangan. Kajian-kajian beliau dikenal luas karena penyampaiannya yang sederhana namun bernas, menyentuh persoalan hidup sehari-hari dengan dasar keilmuan yang kuat.

Pemikiran Moderat dan Inklusif
Buya Syakur dikenal sebagai sosok ulama yang moderat, intelektual, dan humanis. Beliau kerap menekankan pentingnya Islam sebagai agama yang membawa rahmat, bukan perpecahan. Dalam banyak ceramahnya, beliau menekankan nilai keadilan, kemanusiaan, dan penghormatan terhadap perbedaan.

Beliau juga menolak fanatisme buta dan menyerukan agar umat Islam berpikir kritis serta memahami agama secara kontekstual. Karena pandangannya yang luas dan terbuka, Buya Syakur sering disandingkan dengan tokoh-tokoh seperti KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Quraish Shihab, dua sahabat intelektual yang memiliki semangat serupa dalam membumikan Islam rahmatan lil ‘alamin.

Dakwah di Era Digital
Memahami perkembangan zaman, Buya Syakur tidak menolak teknologi. Kajian-kajian beliau kini tersebar luas di berbagai platform digital, termasuk YouTube, dan telah ditonton jutaan kali oleh masyarakat dari berbagai penjuru dunia.

Melalui media digital, pesan-pesan beliau tentang keikhlasan, kebijaksanaan, dan pemahaman agama yang mendalam terus menginspirasi generasi muda.

Wafat dan Warisan
Buya Syakur wafat pada Rabu, 17 Januari 2024, sekitar pukul 01.22 WIB. Kabar duka ini menyebar cepat dan mengundang ucapan belasungkawa dari berbagai kalangan, termasuk Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, yang mengenangnya sebagai “ulama cerdas, berwawasan luas, dan kharismatik.”

Jenazah beliau dimakamkan di kompleks Pesantren Cadangpinggan, Indramayu, tempat beliau mengabdikan hidupnya hingga akhir hayat.

Warisan Buya Syakur bukan hanya berupa lembaga pendidikan, tetapi juga pemikiran yang mencerahkan — tentang Islam yang damai, berpikir rasional, dan menghargai kemanusiaan.

“Ilmu bukan untuk membanggakan diri, tapi untuk membuat kita semakin tahu bahwa kita ini kecil di hadapan Allah.”
Buya Syakur Yasin

Tags: Ahli tassawufMengenang buya syakur yasinPondok pesantren cadangpingganUlama karismatikUlama moderat
Advertisement

Post Terkait

MUI Desak KPI Tindak Tegas Trans7 Usai Program ‘Expose’ Diduga Hina Pesantren Lirboyo dan KH Anwar Manshur
Nasional

MUI Desak KPI Tindak Tegas Trans7 Usai Program ‘Expose’ Diduga Hina Pesantren Lirboyo dan KH Anwar Manshur

14 Oktober 2025
Dubes Uni Emirat Arab Kunjungi Serang, Bahas Potensi Investasi
Business

Dubes Uni Emirat Arab Kunjungi Serang, Bahas Potensi Investasi

30 September 2025
Bung Karno, Prabowo, dan September
Nasional

KH. Hasyim & Gus Dur: Kisah Estafet Kebangsaan di Bulan September

11 September 2025
Bung Karno, Prabowo, dan September
Nasional

Bung Karno, Prabowo, dan September

9 September 2025
Kepala BGN Resmikan 17 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di Serang, Dorong Ekonomi Lokal dan Ketahanan Pangan
Nasional

Kepala BGN Resmikan 17 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di Serang, Dorong Ekonomi Lokal dan Ketahanan Pangan

23 Agustus 2025
PBL Smart Sector Diluncurkan di Serang, Target Latih 20 Ribu Talenta Siap Kerja
Nasional

PBL Smart Sector Diluncurkan di Serang, Target Latih 20 Ribu Talenta Siap Kerja

4 Agustus 2025
Leave Comment

Berita Populer

  • Antara Tradisi dan Modernitas: Ceramah KH. Syaiful Karim dalam Perspektif Tasawuf

    Antara Tradisi dan Modernitas: Ceramah KH. Syaiful Karim dalam Perspektif Tasawuf

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potret Seorang Menteri dan Peci yang Tak Pernah Tertinggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratu Rachmatu Zakiah: Keturunan Ulama Besar, Siap Pimpin Kabupaten Serang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perusahaan vs Ormas dan LSM, Guncang Stabilitas Perekonomian di Kawasan Industri Serang Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SK Khaeroni Sebagai Ketua DKM Ats Tsauroh Tuai Protes Peserta Seleksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Akun Sosial Media Kami

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

© 2024 WaddeDaily - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Daerah
    • Serang
    • Cilegon
    • Lebak
    • Pandeglang
    • Tangerang Raya
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Kuliner

© 2024 WaddeDaily - All Rights Reserved.