Waddedaily.com | Serang – Akhir pekan sering menjadi momen untuk melepas penat dari rutinitas, tak terkecuali bagi Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Serang, Desi Ferawati.
Pada minggu (10/8/2025) kemarin, ia memilih melepas penat dengan cara yang tak biasa yakni menunggangi moge alias motor gede menuju kawasan objek wisata pantai Anyer.
Bersama rombongan klub motor yang beranggotakan sejumlah pejabat daerah mulai dari direktur BPR, kader partai, hingga kepala dinas dan kepala bidang di beberapa OPD, Desi tampak percaya diri menunggangi sepeda motor jenis Kawasaki Vulcan 650cc miliknya.
Rombongan berangkat dari pusat Kota Serang, menyusuri jalan berkelok, tanjakan yang menantang serta disuguhi panorama perbukitan hijau yang memanjakan mata khas jalur Mancak-Gunungsari.
Bagi Desi, touring yang ia sebut sebagai “touring tipis-tipis” ini bukan sekadar pelarian dari rutinitas politik melainkan ada misi lain yang dianggap lebih penting yakni merajut tali silaturahmi antar lembaga DPRD dan pemerintah daerah.
“Touring tipis-tipis ini bukan cuma soal hobi, tapi juga sarana mempererat silaturahmi antara DPRD dengan pemerintah daerah,” kata Desi.
Lebih dari itu, ia pun menegaskan, kegiatan touring ini dimanfaatkanya untuk melakukan pengawasan langsung terhadap kondisi fasilitas menuju kawasan objek wisata pantai Anyer. “Sekaligus pengawasan langsung terhadap fasilitas menuju objek wisata Anyer.”
Berdasarkan hasil pengamatannya selama dalam perjalanan menuju Anyer, Desi mengaku memiliki sejumlah catatan penting. Diantaranya mulai dari tumpukan sampah yang masih terlihat menggunung di beberapa titik, penerangan jalan umum (PJU) yang belum memadai hingga sistem retribusi parkir yang dinilai olehnya perlu ada pembenahan.
“Masih ada tumpukan sampah di beberapa titik, penerangan jalan umum yang belum optimal, dan pengelolaan retribusi parkir yang perlu dibenahi,” ujarnya.
Menurut Desi, dengan tingkat kunjungan wisata yang tinggi terutama pada akhir pekan dan libur panjang, retribusi parkir di Kawasan Objek Wisata Pantai Anyer ini bisa menjadi sumber pendapatan asli daerah yang signifikan jika dikelola dengan transparan dan profesional.
“Kalau retribusi parkir dikelola dengan baik, ini bisa mendongkrak PAD secara signifikan,” ujarnya.
Hasil pengawasan tersebut rencananya akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk mewujudkan wisata pantai Anyer yang aman dan nyaman bagi setiap pengunjung, sekaligus mendorong peningkatan pendapatan asli daerah.
“Hasil pengamatan ini akan kami bawa sebagai bahan masukan di DPRD agar ada langkah konkret dalam memperbaiki fasilitas publik dan pengelolaan retribusi di kawasan wisata Anyer,” tutup Desi.