Waddedaily.com | Serang – Peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) ke-17 di Kabupaten Serang pada Senin, 1 September 2025, tidak sekadar seremonial. Momentum ini dimanfaatkan pemerintah daerah untuk mempertegas arah kebijakan penanganan rumah tidak layak huni (RTLH), yang jumlahnya masih menembus lebih dari 7.579 unit.
Wakil Bupati Serang, Muhammad Najib Hamas, tampil sebagai Inspektur Upacara sekaligus menyerahkan secara simbolis bantuan 457 unit RTLH. Bantuan tersebut menjadi bukti konkret bahwa penanganan kawasan kumuh tidak bisa hanya mengandalkan satu sumber anggaran.
”Hari ini saya hadir mewakili Ibu Bupati (Serang Ratu Rachmatuzakiyah) dalam rangka peringatan hari perumahan nasional tahun 2025. Yang kedua secara bersamaan diserahkan secara simbolis bantuan RTLH, total tahun 2025 ada 457 unit yang diserahkan simbolis,” ujarnya.
Najib menegaskan, sumber bantuan berasal dari berbagai kanal mulai dari APBN, APBD Provinsi Banten, APBD Kabupaten Serang, Baznas, hingga CSR perusahaan. Namun, ia tidak menutup mata bahwa angka kebutuhan jauh lebih besar.
“CSR perusahaan diharapkan karena kebutuhan kita cukup besar di Kabupaten Serang lebih dari 7.579 RTLH yang harus diperbaiki,” katanya.
Dari sisi fiskal, Kabupaten Serang memang terbatas. Ditambah lagi, APBN dari pemerintah pusat disebut belum signifikan. Karena itu, pada tahun 2026 mendatang, Pemkab Serang akan memperluas komunikasi dengan provinsi dan perusahaan agar kepedulian dalam bentuk CSR lebih merata.
“Diantaranya dari kepedulian perusahaan melalui CSR di wilayah masing-masing,” ucap Najib.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten Serang, Okeu Oktaviana, menjelaskan secara detail komposisi bantuan tahun ini. Dari APBD Kabupaten Serang disediakan 200 unit bantuan stimulan dan 16 unit untuk korban bencana.
”Untuk korban bencana tidak ada swadaya tapi kami memberikan bantuan secara utuh untuk rehab bernilai Rp60 juta, rehab sedang Rp27 juta,” ujarnya.
Selain itu, Kementerian PUPR pun menyumbang 100 unit, Dinas Perkim Provinsi 27 unit, Baznas 98 unit, CSR Serang Timur 7 unit, dan Koperasi BMI 7 unit. Total keseluruhan mencapai 457 unit.
Dengan total kebutuhan 7.579 unit RTLH, angka 457 masih jauh dari cukup. Namun, Okeu optimistis target bisa dicapai melalui peta jalan kolaborasi lintas pihak, termasuk dengan bank Bjb dan Yayasan Budha Suci yang kini tengah dijajaki.
”Walaupun memang kemampuan fiskal Kabupaten Serang masih terbatas, kami melakukan upaya-upaya kolaborasi seperti itu. Termasuk kemarin juga kami sudah mengirimkan surat ke Yayasan Budha Suci. Mudah-mudahan dari Budha Suci juga nanti akan membantu juga,” paparnya.
Langkah ini dinilai realistis. Dengan kapasitas fiskal terbatas, strategi Pemkab Serang lebih menekankan pada jaringan dukungan sosial dan korporasi.
Model pembiayaan campuran (hybrid funding) inilah yang diharapkan bisa mempercepat penuntasan RTLH dalam periode kepemimpinan Bupati Ratu Rachmatuzakiyah dan Wabup Najib Hamas selama kepemimpinannya.(adv)