Sabtu, 23 Agustus 2025 | 02:26:18
Waddedaily.com
Advertisement
ADVERTISEMENT
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Daerah
    • Serang
    • Cilegon
    • Lebak
    • Pandeglang
    • Tangerang Raya
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Kuliner
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Daerah
    • Serang
    • Cilegon
    • Lebak
    • Pandeglang
    • Tangerang Raya
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Kuliner
No Result
View All Result
Waddedaily.com
No Result
View All Result

Sejarah Jalan Anyer-Panarukan: Napak Tilas Jalur Trans Jawa Pertama

admin by admin
17 Agustus 2024
in Reportase
Sejarah Jalan Anyer-Panarukan: Napak Tilas Jalur Trans Jawa Pertama

Sebuah tempat pemberhentian kuda di Jalan Raya Pos. Foto diambil sekitar tahun 1870-1900 | Sumber Tropen Museum

Bagikan ke :

Waddedaily.com | Jalan Anyer-Panarukan, yang juga dikenal sebagai Jalan Raya Pos, merupakan salah satu peninggalan bersejarah yang monumental dalam sejarah infrastruktur di Indonesia.

Jalan ini dibangun pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels di Hindia Belanda, tepatnya antara tahun 1808 hingga 1811.

Baca Juga

Ketidakadilan di Mekarsari: Jeritan Desa yang Terkepung Hukum

Kisah Keluarga Buruh Serabutan yang Terabaikan, Tinggal di Sebuah Penampungan Air

Nasib Warga Desa Domas, Terendam Banjir Rob, Terlupakan oleh Pemerintah

Jalan Anyer-Panarukan membentang sepanjang 1.000 kilometer, menghubungkan pantai barat Jawa di Anyer, Banten, hingga pantai timur Jawa di Panarukan, Jawa Timur.

Latar Belakang Pembangunan

Pembangunan jalan ini dipicu oleh kebutuhan militer dan ekonomi Belanda untuk memperkuat pertahanan dan mempermudah mobilitas pasukan serta logistik di pulau Jawa.

Pada saat itu, kekuatan militer Inggris yang semakin kuat di wilayah Asia Tenggara menjadi ancaman serius bagi Belanda. Oleh karena itu, Daendels berinisiatif membangun jalan yang dapat mempercepat pengiriman pasukan dan peralatan militer dari wilayah barat ke timur Jawa.

Selain itu, jalur ini juga dirancang untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan hasil bumi, seperti kopi, teh, dan rempah-rempah, yang merupakan komoditas utama ekspor Hindia Belanda. Pembangunan jalan ini dianggap sebagai langkah strategis untuk mengamankan kepentingan ekonomi Belanda di pulau Jawa.

Proses Pembangunan

Pembangunan Jalan Anyer-Panarukan dilakukan dengan cara kerja paksa atau “kerja rodi“, di mana ribuan rakyat pribumi dipaksa untuk bekerja tanpa upah dalam kondisi yang sangat berat. Ribuan orang meninggal dunia akibat kelelahan, penyakit, dan kekurangan makanan selama pembangunan jalan ini.

Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, pembangunan jalan ini diselesaikan dalam waktu singkat, hanya sekitar tiga tahun. Kecepatan penyelesaian ini sebagian besar karena pendekatan keras dan tanpa kompromi yang diterapkan oleh Daendels.

Jalan ini dilengkapi dengan pos-pos jaga atau “pos defensie”, yang ditempatkan di sepanjang jalur untuk mengawasi keamanan dan menjaga mobilitas pasukan.

Dampak dan Warisan

Jalan Anyer-Panarukan menjadi jalur transportasi utama di Jawa selama beberapa dekade berikutnya, memfasilitasi pergerakan barang dan manusia di seluruh pulau. Jalan ini juga menjadi fondasi bagi pengembangan infrastruktur transportasi modern di Jawa.

Namun, sejarah Jalan Anyer-Panarukan tidak lepas dari kontroversi, terutama karena metode pembangunan yang dilakukan melalui “kerja rodi“. Jalan ini menjadi simbol penindasan kolonial terhadap rakyat pribumi, sekaligus sebagai saksi bisu perjuangan dan penderitaan mereka.

Kini, sebagian besar jalur Jalan Anyer-Panarukan telah menjadi bagian dari jalan raya utama di Jawa, meskipun beberapa bagian asli dari jalan ini masih dapat ditemukan di beberapa tempat, menjadi warisan sejarah yang mengingatkan kita akan masa lalu yang kelam sekaligus bersejarah.

Kenangan yang berharga

Jalan Anyer-Panarukan tidak hanya merupakan pencapaian teknis yang signifikan pada masanya, tetapi juga menyimpan kisah yang kompleks tentang kekuasaan kolonial, penindasan, dan perubahan.

Jalan ini adalah bagian penting dari sejarah Indonesia yang patut dikenang, baik sebagai simbol kemajuan infrastruktur maupun sebagai pengingat akan harga yang harus dibayar untuk mencapainya.

Advertisement

Post Terkait

Ketidakadilan di Mekarsari: Jeritan Desa yang Terkepung Hukum
Lebak

Ketidakadilan di Mekarsari: Jeritan Desa yang Terkepung Hukum

16 Januari 2025
Kisah Keluarga Buruh Serabutan yang Terabaikan, Tinggal di Sebuah Penampungan Air
Reportase

Kisah Keluarga Buruh Serabutan yang Terabaikan, Tinggal di Sebuah Penampungan Air

23 Desember 2024
Nasib Warga Desa Domas, Terendam Banjir Rob, Terlupakan oleh Pemerintah
Reportase

Nasib Warga Desa Domas, Terendam Banjir Rob, Terlupakan oleh Pemerintah

17 Desember 2024
Nama Asli Orang Banten pada Masa Silam: Jejak Sejarah dan Budaya
Reportase

Nama Asli Orang Banten pada Masa Silam: Jejak Sejarah dan Budaya

25 Oktober 2024
Membeli Suara, Menjual Janji: Fenomena Politik Uang di Era Modern
Politik

Membeli Suara, Menjual Janji: Fenomena Politik Uang di Era Modern

6 Oktober 2024
Misteri Kaburnya 14 Tahanan Polres Serang: Di Balik Diamnya Pemberitaan dan Simpul Persahabatan
Reportase

Misteri Kaburnya 14 Tahanan Polres Serang: Di Balik Diamnya Pemberitaan dan Simpul Persahabatan

29 September 2024
Leave Comment

Berita Populer

  • Antara Tradisi dan Modernitas: Ceramah KH. Syaiful Karim dalam Perspektif Tasawuf

    Antara Tradisi dan Modernitas: Ceramah KH. Syaiful Karim dalam Perspektif Tasawuf

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potret Seorang Menteri dan Peci yang Tak Pernah Tertinggal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ratu Rachmatu Zakiah: Keturunan Ulama Besar, Siap Pimpin Kabupaten Serang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perusahaan vs Ormas dan LSM, Guncang Stabilitas Perekonomian di Kawasan Industri Serang Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SK Khaeroni Sebagai Ketua DKM Ats Tsauroh Tuai Protes Peserta Seleksi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Akun Sosial Media Kami

Informasi

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

© 2024 WaddeDaily - All Rights Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Daerah
    • Serang
    • Cilegon
    • Lebak
    • Pandeglang
    • Tangerang Raya
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Ekonomi
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Kuliner

© 2024 WaddeDaily - All Rights Reserved.