Waddedaily.com – Guna memberdayakan Orang dengan Disabilitas Psikososial (ODDP), keluarga ODDP, dan masyarakat tanpa membedakan SARA, jenis kelamin dan diagnosis gangguan jiwa sehingga dapat meningkatkan kesadaran, inklusivitas sosial, menghilangkan stigma, dan memenuhi kebutuhan dasar ODDP, seperti kesehatan, pendidikan, dan kesempatan hidup yang layak serta menjadi anggota masyarakat sipil dengan hak-hak yang setara.
Yayasan Difabel Mandiri Indonesia membentuk kelompok swabantu atau Self Help Group bagi penyandang disabilitas Psikososial dan ragam disabilitas lainnya Pada Senin (22 A/04/ 2024) di kantor sekretariat RW 012, Jl. Pidana 1. Kel. Sukasari Kec. Tangerang.
Dalam momen hangat ini juga diwarnai dengan adanya pemberian nama kelompok dan membentuk pengurus kelompok SHG Sukasari.
Dimana, Pengurus kelompok SHG Sukasari ini tidak hanya diisi oleh penyandang disabilitas saja, akan tetapi juga masyarakat non disabilitas.
“Kegiatan ini terselenggara dengan berkolaborasi dengan Pusat Rehabilitasi Yakkum (PRY) dan Yayasan Difabel Mandiri Indonesia (YDMI) bersama pemerintah kelurahan Sukasari dan Pemerintah kecamatan Tangerang,” ucap Mohamad Syakur
(Programe Manager Dignity Inklusi-YDMI) saat diwawancarai awak media di lokasi.
Syakur menyebut Kelompok Self Help Group (SHG) atau Kelompok Swabantu ini merupakan bagian dari strategi pendekatan sekaligus program penanganan, pelayanan dan pemberdayaan terhadap ODDP melalui Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM). Adapun Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) adalah pendekatan inovatif dalam rehabilitasi yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat untuk membantu individu dengan disabilitas mencapai potensi penuh mereka.
Berbeda dengan model tradisional yang berpusat pada institusi, RBM menekankan pada integrasi dan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pemulihan. Dengan kata lain, RBM untuk disabilitas psikososial adalah pendekatan “dari, oleh, dan untuk masyarakat” oleh karena itu dukungan dari berbagai stakeholder sangat diperlukan sepert dukungan dari Pemerintah Kota, Kecamatan, Kelurahan, Pelaku Usaha, dan Masyarakat.
Giat tersebut turut dihadiri oleh warga kelurahan Sukasari, yaitu penyandang disabilitas, Keluarga Disabilitas (Caregiver), Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Kader PKK, Kader kesehatan Jiwa, Tokoh Pemuda, Pekerja Sosial Masayarakat (PSM), Forum RT/RW, dan Babinkantibmas. Semua peserta sangat antusias dalam mengikuti dan aktif mengutarakan pendapat dan pengalaman yang peserta alami. Baik Ide dan saran tertumpah kan dalam kegiatan istimewa ini.
” Tujuan dari pembentukan kelompok swabantu atau Self Help Group ini adalah memberdayakan Orang dengan Disabilitas Psikososial (ODDP), keluarga ODDP, dan masyarakat tanpa membedakan SARA, jenis kelamin dan diagnosis gangguan jiwa sehingga dapat meningkatkan kesadaran, inklusivitas sosial, menghilangkan stigma, dan memenuhi kebutuhan dasar ODDP, seperti kesehatan, pendidikan, dan kesempatan hidup yang layak serta menjadi anggota masyarakat sipil dengan hak-hak yang setara,”
“Kamu berharap dari terbentuknya kelompok SHG ini pun dapat menjadi wadah untuk berbagi cerita, Problem Solving, dan Pengembangan potensi yang dimiliki penyandang disabilitas. Serta sekaligus menjadi wadah untuk berekspresi dan mengemukakan pendapat dalam pemenuhan hak-hak dasar dan terpenuhinya akomodasi yang layak bagi penyandang disabilitas,” ujarnya.
Dan bukan itu saja, Syakur menyebut semoga ini dapat Meningkatkan partisipasi aktif dan bermakna penyandang disabilitas di semua kegiatan kemasyarakatan. Sehingga, ini pun bisa mengubah stigma buruk menjadi stigma baik bagi penyandang disabilitas.
“Semoga Kota Tangerang dapat memberikan dan meningkatkan pelayanan dan menciptakan pembangunan sosial yang inklusi bagi penyandang disabilitas,” kaya Syakur. (Sam)