Serang, Banten – Agus, tersangka dalam kasus pembunuhan anak kandungnya yang berusia 3 tahun di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten, dilaporkan melarikan diri dari Rutan Mapolresta Serang Kota. Kejadian ini menggegerkan warga Banten, yang masih terguncang oleh kejahatan mengerikan tersebut.
Kapolda Banten, Irjen Pol Abdul Karim, mengonfirmasi kabar pelarian Agus. “Benar, mas. Tentunya kita akan kejar pelakunya untuk ditangkap,” ujar Abdul kepada wartawan.
Hingga kini, belum diketahui kronologis penyebab pasti mengenai pelarian Agus dari rumah tahanan. Namun, kabar tersebut membuat warga di tempat tinggal pelaku geger. Situasi ini terungkap setelah petugas kepolisian mendatangi Kampung Cibarugbug, Desa Citaman, Kecamatan Ciomas, Serang, tempat tinggal Agus.
Warga setempat menuturkan bahwa mereka baru mendapatkan informasi pada Kamis (25/7) sore setelah banyak petugas kepolisian mendatangi tempat pelaku.
“Udah pada tahu sih (warga) sudah rame pas maghrib. Tapi gak tahu gimana kaburnya mah. Kaget kita dengernya, soalnya baru kemarin dibesuk itu sama ibunya ke sana (penjara),” ucap seorang warga yang tak disebutkan namanya pada Jumat (26/7) malam.
Pelarian Agus menimbulkan pertanyaan besar terkait mekanisme penjagaan di rutan tersebut. Irjen Pol Abdul Karim berjanji untuk melakukan evaluasi menyeluruh. “Kita akan lihat bagaimana bisa tahanan bisa lepas. Kita evaluasi mekanisme penjagaan,” tambahnya.
Kasus pembunuhan ini sendiri telah menyita perhatian luas. Kejadian berdarah itu terjadi pada Selasa dini hari, 18 Juni 2024, sekitar pukul 04.00 WIB. Agus (30) tega membunuh anak kandungnya, NA (3), saat mereka tidur bersama ibunya, Herawati (28), di dalam rumah.
Saat itu, Herawati terbangun karena ada air yang mengenai tubuhnya. Ketika dilihat, ternyata itu adalah darah dari putri kandungnya. Pelaku kaget karena istrinya bangun, lalu segera melarikan diri dari rumah hingga akhirnya ditangkap oleh polisi.
Pelarian Agus dari tahanan semakin memperparah trauma yang dirasakan oleh keluarga korban dan masyarakat setempat. Sejumlah warga mengungkapkan kekhawatiran mereka atas keselamatan di lingkungan sekitar.
“Saya sangat takut dan khawatir. Bagaimana bisa seorang pembunuh anak bisa kabur begitu saja? Ini membuat kita semua merasa tidak aman,” ujar Lina, seorang warga Ciomas.
Pihak kepolisian kini meningkatkan upaya pencarian Agus dan memperketat keamanan di berbagai titik di Serang dan sekitarnya. Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan segera melaporkan jika melihat keberadaan Agus.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi aparat penegak hukum untuk terus memperbaiki sistem dan prosedur keamanan, serta memastikan bahwa keadilan dapat ditegakkan tanpa kendala. Masyarakat Banten kini hanya bisa berharap agar tragedi serupa tidak terulang kembali dan pelaku segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.